Herald Indonesia,Madinah — Jabal Uhud sarat akan nilai dan makna spiritual dan sejarah. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sangat mencintai Uhud dan Uhud pun sangat mencintai Nabi. Gunung ini akan dilihat di Surga kelak.
Makna spritual inilah yang membuat gunung ini sangat populer. Mungkin salah satu paling pupuler di muka bumi meski hanya sebuah bukit berukuran rendah, tak ada pepohonan kecuali batu cadas dan tanah merah.
Kenapa populer? Lihat saja setiap hari Gunung Uhud, selalu ada manusia mengunjungi, berswafoto hingga berdoa. Semua itu karena menjadi bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dimana Uhud adalah saksi sejarah para pejuang–syuhada yang gugur di medan perang.
Jabal Uhud sendiri memang tampak seperti gunung yang menyendiri, tidak tersambung dengan gunung lainnya. Karena itu nama Jabal Uhud diberikan yang berarti gunung yang menyendiri.
Ada yang menyebutnya bukit, ada yang menyebutnya gunung. Secara harfiah, jabal merujuk kepada kata gunung.
Jabal Uhud sendiri memiliki tinggi sekira 1.050 meter. Lokasinya sekira 4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Panjangnya 7 Km dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah dan batu-batu mulia.

Sebagai tempat ziarah, kondisi Jabal Uhud sekarang ini tentunya sudah berbeda dengan kondisinya lalu. Kini, para jemaah yang datang umumnya hanya sampai ke Gunung Arrimah.
Di lokasi ini juga terdapat makam syuhada Uhud. Lokasinya dipagar secara rapat. Selain itu dilapisi kaca plastik tipis sehingga tidak bisa dilihat terlalu jelas dalamnya. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad yang gugur pada pertempuran Uhud.
Dalam lembah yang berada di kaki Gunung Uhud, pernah terjadi sebuah perang dahsyat antara kaum muslimin yang berasal dari Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan kaum musyrikin Quraisy dari Makkah.
Soal jumlah pasukan kaum muslimin yang ikut berperang sangat timpang. Awalnya ada 1.000 orang, tetapi ada sejumlah orang-orang munafik yang ikut perang tersebut mengundurkan diri dan kembali ke Madinah. Alhasil, total pasukan yang dipimpin sendiri oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berjumlah 700 orang. Sementara musuh, terdiri dari 3.000 orang musyrikin Quraisy.
Ada beberapa keutamaan Jabal Uhud. Pertama, Jabal Uhud merupakan gunung yang ada di Surga. Jika ingin melihat bukit yang ada di Surga, maka berziarahlah ke Bukit Uhud sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, “Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di Surga.” Demikian hadis riwayat Al-Bukhari.
Kedua, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mencintai Jabal Uhud. “Gunung Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya,” demikian hadits riwayat Al-Bukhari.
Jabal Uhud pernah bergetar ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berjalan di atasnya bersama Sayyidina Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu anhum.
Ketika itu Nabi menghentakkan kakinya dan berkata, “Diamlah engkau Uhud, di atasmu sekarang ada Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya (Abu Bakar) dan dua orang yang akan mati syahid (Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan).”
Seketika Gunung Uhud pun diam menaati ucapan Nabi. Dari riwayat ini kita bisa menyimpulkan betapa cintanya Gunung Uhud kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Terbayang gunung saja girangnya bukan main ketika Rasulullah menginjaknya. (aci)
Komentar