HERALDMUSLIM.ID — Sudah bertahun-tahun Isra Mikraj diperingati. Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui kejadian-kejadian seputar perjalanan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdul Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Qatadah, dari Anas, bahwa didatangkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam hewan Buraq di malam beliau melakukan Isra.
Buraq itu telah diberi pelana dan tali kendali untuk dinaiki Nabi shallallahu alaihi wa sallam, tetapi Buraq sulit untuk dinaiki.
Maka Jibril berkata kepadanya, “Apakah yang mendorongmu bersikap demikian? Demi Allah, tiada seorang pun yang menaikimu lebih dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala daripada orang ini.”
Setelah itu Buraq mengucurkan keringatnya.
Imam Turmuzi meriwayatkannya dari Ishaq ibnu Mansur, dari Abdur Razzaq; dan imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat garib kami tidak mengenal hadis ini kecuali melalui jalurnya (Ishaq ibnu Mansur).
Imam Ahmad mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Abul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Safwan, telah menceritakan kepadaku Rasyid ibnu Sa’id dan Abdur Rahman ibnu Jubair, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda mengemukakan hadis berikut.
“Ketika saya dinaikkan menghadap kepada Tuhanku, saya bersua dengan suatu kaum yang memiliki kuku tembaga, mereka mencakari muka dan dada mereka dengan kuku tembaga itu. Maka saya bertanya, ‘Hai Jibril, siapakah mereka itu?’
Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging manusia (mengumpat orang lain) dan mempergunjingkan kehormatan mereka.”
Imam Abu Daud mengetengahkannya melalui hadis Safwan ibnu Amr dengan sanad yang sama; juga dari jalur yang lain, tetapi tidak disebutkan nama Anas.
Imam Abu Daud mengatakan pula, menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Sulaiman At-Taimi, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Di malam aku menjalani Isra bersua dengan Musa as sedang berdiri mengerjakan salat di dalam kuburnya.”
Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Hammad ibnu Salamah, dari Sulaiman Ibnu Tarkhan At-Taimi dan Sabit Al-Bannani, keduanya menerima hadis ini dari Anas. Menurut An-Nasa-i, riwayat ini lebih sahih daripada riwayat yang menyebutkan dari Sulaiman dari Sabit dari Anas.
Al-Hafiz Abu Ya’la Al-Mausuli di dalam kitab Musnadnya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Wahb ibnu Baqiyyah, telah menceritakan kepada kami Khalid, dari At-Taimi, dari Anas yang mengatakan, “Salah seorang sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menceritakan kepadaku bahwa ketika beliau shallallahu alaihi wa sallam melakukan Isra, beliau bersua dengan Musa sedang melakukan salat di dalam kuburnya.”
Abu Ya’la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad ibnu Ur’urah telah menceritakan kepada kami Mu’tamir, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ia telah mendengar sahabat Anas mengatakan, “Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjalani Isra-nya, beliau bersua dengan Musa sedang mengerjakan salat di dalam kuburnya.”
Anas mengatakan Nabi shallallahu alaihi wa sallam menceritakan bahwa ia mengendarai Buraq, lalu ia menambatkan hewan itu atau kuda itu.
Abu Bakar bertanya, “Gambarkanlah kepadaku Buraq itu.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Buraq bentuknya seperti anu dan anu.”
Maka Abu Bakar berkata, “Saya bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Dan Abu Bakar ra pernah melihatnya.
Al-Hafiz Abu Bakar Ahmad ibnu Amr Al-Bazzar mengatakan dalam kitab Musnad-nya, telah menceritakan kepada kami Salamah ibnu Syabib, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Al-Haris ibnu Ubaid, dari Abu Imran Al-Juni, dari Anas ibnu Malik ra yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril as lalu Jibril menotok bagian antara kedua tulang belikatku, maka aku bangkit menuju ke sebuah pohon yang padanya terdapat seperti dua buah sarang burung. Maka Jibril duduk pada salah satunya, dan aku duduk di sisi yang lainnya. Maka pohon itu meninggi ke langit sehingga menutupi cakrawala timur dan barat, sedangkan aku membolak-balikkan pandangan mataku. Seandainya aku sentuh langit itu, niscaya aku dapat menyentuhnya. Dan aku menoleh ke arah Malaikat Jibril yang saat itu seperti pelana yang terhampar (karena pingsan), maka aku mengetahui akan keutamaannya yang lebih dariku mengenai Allah. Lalu dibukakan untukku sebuah pintu langit, maka aku melihat cahaya yang Maha Besar. Dan tiba-tiba di balik hijab terdapat bantal-bantal dari permata dan yagut. Lalu Allah menurunkan wahyu-Nya kepadaku menurut apa yang Dia kehendaki untuk mewahyukannya (kepadaku).”
Selanjutnya Al-Bazzar mengatakan, “Kami tidak mengetahui ada seseorang meriwayatkan hadis ini kecuali hanya Anas. Dan kami tidak mengetahui ada seseorang meriwayatkannya dari Abu Imran Al-Juni kecuali Al-Haris ibnu Ubaid, dia adalah seorang yang terkenal di kalangan ulama penduduk Basrah.” (*)
Komentar