oleh

Tanda-Tanda Kiamat di Palestina: Apa Saja dan Bagaimana Penjelasannya?

HERALDMUSLIM – Tanda-tanda kiamat di Palestina. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya. Palestina adalah sebuah negara yang memiliki sejarah, budaya, dan perjuangan yang panjang.

Palestina juga merupakan tanah yang diberkahi oleh Allah SWT dan menjadi tempat terjadinya beberapa peristiwa penting dalam Islam, seperti Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Namun, Palestina juga mengalami banyak konflik, penindasan, dan penderitaan akibat serangan Israel yang ingin merebut wilayahnya.

Konflik Palestina dan Israel ini sering dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat, yaitu peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum hari akhir. Apa saja tanda-tanda kiamat yang berkaitan dengan Palestina? Bagaimana penjelasannya menurut sumber-sumber Islam? Berikut adalah ulasannya:

  1. Penaklukan Baitul Maqdis

Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa adalah masjid yang terletak di Yerusalem, Palestina. Masjid ini adalah masjid ketiga yang paling suci dalam Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini juga menjadi tempat Nabi Muhammad SAW melakukan Isra’ Mi’raj, yaitu perjalanan malam dari Mekkah ke Yerusalem, lalu naik ke langit dan bertemu dengan Allah SWT.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abdullah bin Hawala, Nabi Muhammad SAW bersabda:

اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ… (فَذَكَرَ مِنْهَـا:) فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ.

“Ingatlah (wahai ‘Auf) ada enam (tanda) sebelum datangnya hari kiamat …’. (Lalu beliau menyebutkan salah satunya), ‘Penaklukan Baitul Maqdis.'” (HR. Abu Dawud)¹

Penaklukan Baitul Maqdis ini telah terjadi pada zaman ‘Umar bin al-Khaththab RA, yaitu khalifah kedua dalam Islam. Pada tahun 16 Hijriyah, ‘Umar RA berhasil menaklukkan Baitul Maqdis dari tangan Romawi, dan membersihkannya dari kaum Yahudi dan Nasrani. ‘Umar RA juga membangun masjid di arah kiblat Baitul Maqdis. (Lihat al-Bidaayah wan Nihaayah (VII/55–56))

Namun, penaklukan Baitul Maqdis ini tidak berlangsung lama. Pada tahun 1099 Masehi, Baitul Maqdis direbut kembali oleh tentara Salib, yang membantai ribuan Muslim, Yahudi, dan Nasrani yang ada di sana. Kemudian, pada tahun 1187 Masehi, Baitul Maqdis diperoleh kembali oleh Muslim, yaitu oleh Salahuddin al-Ayyubi, yang terkenal dengan sikapnya yang adil dan toleran. Salahuddin al-Ayyubi juga membebaskan tawanan perang dan mengizinkan kaum Yahudi dan Nasrani untuk tinggal di Baitul Maqdis.

Sayangnya, Baitul Maqdis kembali jatuh ke tangan musuh pada tahun 1917 Masehi, yaitu ketika Inggris mengalahkan Turki Utsmani dan menguasai Palestina. Inggris kemudian menjanjikan kepada kaum Zionis untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina, yang kemudian menjadi Israel pada tahun 1948 Masehi. Sejak saat itu, Israel terus berusaha untuk menguasai Baitul Maqdis dan menghapus jejak-jejak Islam di sana.

Oleh karena itu, penaklukan Baitul Maqdis yang dimaksud dalam hadis di atas adalah penaklukan yang akan terjadi di akhir zaman, yaitu ketika kaum Muslim akan kembali menguasai Baitul Maqdis dari tangan Israel. Penaklukan ini akan menjadi tanda bahwa kiamat sudah dekat, dan akan diikuti oleh peristiwa-peristiwa lain yang lebih besar.

  1. Turunnya Nabi Isa AS

Nabi Isa AS atau Yesus Kristus adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israel. Nabi Isa AS memiliki banyak mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta dan sakit, menghidupkan orang mati, dan berbicara saat masih bayi. Nabi Isa AS juga membawa kitab suci Injil, yang berisi ajaran-ajaran Allah SWT.

Namun, Bani Israel tidak mau menerima Nabi Isa AS sebagai nabi, bahkan ada yang ingin membunuhnya. Allah SWT kemudian menyelamatkan Nabi Isa AS dari rencana jahat mereka, dengan mengangkatnya ke langit. Allah SWT juga menjadikan salah seorang pengikut Nabi Isa AS yang mirip dengannya sebagai pengganti, yang kemudian disalib oleh Bani Israel. (QS. an-Nisa’: 157-158)

Nabi Isa AS tidak mati, melainkan masih hidup di langit, dan akan turun kembali di akhir zaman. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadis, salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ ابْنُ مَرْيَمَ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan datang Isa bin Maryam di antara kalian sebagai hakim yang adil. Dia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah, dan melimpahkan harta sehingga tidak ada yang mau menerimanya.” (HR. Muslim)²

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Isa AS akan turun di akhir zaman untuk memerangi Dajjal, yaitu makhluk yang akan menyesatkan manusia dengan berbagai tipu daya. Nabi Isa AS akan membela kebenaran dan membuktikan bahwa dia adalah hamba Allah SWT, bukan anak atau tuhan. Nabi Isa AS juga akan mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW, dan akan menjadi pemimpin bagi kaum Muslim.

Nabi Isa AS akan turun di Baitul Maqdis, Palestina, tepatnya di menara putih di sebelah timur kota. Hal ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Nawas bin Sam’an RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

ثُمَّ يَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ كَأَنَّمَا مِنْهُ قَطْرَتَانِ مِنْ فِضَّةٍ فَيَلْتَقِيهِ عِنْدَ بَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ

“Kemudian akan turun Isa bin Maryam, seakan-akan dari dia ada dua tetes perak. Dia akan bertemu dengannya (Dajjal) di pintu Ludd, lalu akan membunuhnya.” (HR. Muslim)³

Ludd adalah sebuah kota yang terletak di Palestina, sekitar 15 km dari Yerusalem. Kota ini juga dikenal dengan nama Lod atau Lydda. Kota ini memiliki sebuah pintu atau gerbang yang menjadi tempat turunnya Nabi Isa AS dan pertempuran dengan Dajjal. (*)

Komentar